Ngawi, Pewarta - Sejumlah masyarakat Desa Karangjati, lingkungan Mushola Darussalam, RT 10 RW 01 Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi pada hari Kamis 25/03/2021 menggelar ritual keagamaan "tolak bala" untuk menangkal bahaya Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19. Budaya atau Tradisi ini sangat langka dan mungkin jarang dilakukan, karena dari bahan yang dipakai semua dari alam dan tidak memakai daging ataupun telur dan barang yang terpendam baik bumbu atau bahan yang dimasak.
Keunikan acara
tolak bala kali ini dari pembuatan bahan bakunya seperti beras untuk Nasi, itu
di tumbuk tidak melalui proses instan seperti selep, lalu pengambilan airnya
juga tidak boleh dari kran jadi pengambilan airnya dari mata air, itupun alat
untuk mengambil air dari bahan tanah ( gentong tanah) dibantu tempurung kelapa
untuk mengumpulkan kedalam Gentong tadi. Bahan untuk lauk atau sayur -mayurnya
juga pengambilan tidak boleh dipotong memakai pisau, dan diambil dari tujuh
bahan yang bergelantung.
Masyarakat
lingkungan Mushola Darussalam RT10 Desa Karangjati, bahu membahu guyup rukun
melakukan berbagai prosesi untuk acara Tolak Balak nanti. Ustad Samino selaku
penggagas ide acara ini juga hadir dan membantu prosesi penumbukan padi dan
pengumpulan bahan - bahan lainya. Beliau berharap acara berlangsung lancar dan
segera terhindar dari segala wabah yang menimpa masyarakat Desa Karangjati.
" Kami
bersama masyarakat lingkungan RT 10 lingkungan Mushola Darussalam ini,
menggelar acara tolak balak semoga semua wabah penyakit segera sirna diangkat
dan dihilangkan dari lingkungan sini. Tema acara kali ini beda dari yang lain,
saya terinspirasi dari syech Abdul Qodhir Jaelani, beliau dulu pernah seperti
ini dengan bersedekah makanan yang prosesnya hampir seperti yang kita lakukan
kali ini," Terangnya.
Serangkaian acara
dari pagi hingga sore hari berlangsung secara khidmat, sebagai pelengkap
dilanjut aktivitas berupa zikir, tahlil,
salat sunat hajat tolak balak, hingga doa bersama lalu memakan bersama -sama
jerih payah masakan dari bahan alami yang prosesnya sangat unik juga alami.
Sukirno selaku
wakil dari pemerintah Desa Karangjati, mengatakan, bahwa acara ini sangat unik
juga langka dan didukung oleh pemerintah Desa.
" Semoga
dengan diadakannya acara Tolak Balak ini apa yang diharap lingkungan sini
khususnya, dan Desa Karangjati hingga seluruh Indonesia, dikabulkan Allah SWT
dan yang sakit juga cepat sembuh. Saya atas nama Kepala Desa Karangjati sangat
mendukung dan mensupport berbagai rangkaian dan prosesi acara ini. Dan acara
ini mengingat sejarah perjuangan para orang tua dulu. Sehingga dengan diadakan
acara ini bisa mengingat dan memberi pelajaran kepada muda -mudi jaman
sekarang, biar faham bagaimana susahnya memproses sesuatu hingga menjadi bahan
makanan. Beliau juga berterima kasih kepada ustad Samino yang telah memberi ide
hingga berjalan lancar serangkaian acara hingga usai dengan aman dan menerapkan
protokol kesehatan yang baik,"
ungkapnya. (Irwan/yoga)