Surabaya,Pewarta - Presiden RI Joko Widodo atau akrab disapa
Jokowi meminta agar dalam dua minggu ke depan angka covid di Jawa Timur ada penurunan.
"Ini penting
agar bisa masuk ke dalam tatanan normal baru dan masyarakat bisa beraktivitas
seperti biasa," kata Presiden Jokowi di Gedung Negara Grahadi Surabaya (25/6) berkaitan dengan
kunjungan Presiden meninjau penanganan covid-19 di Jawa Timur.
Presiden Jokowi
dalam pengarahannya di depan para petinggi Muspida Tingkat I Provinsi Jawa
Timur menekankan ada beberapa poin yang harus diperhatikan dalam penanganan
covid-19 di Jawa Timur.
Diantaranya pertama memiliki perasaan yang sama, bahwa
Indonesia sedang menghadapi krisis kesehatan dan ekonomi.
Sebaliknya, bukan
merasa normal-normal saja, sehingga bisa mengabaikan terhadap penanganan dan
protokol kesehatan.
Masyarakat juga
demikian, lanjut Presiden jangan menganggap situasi ini normal, sehingga ke mana-mana
tidak memakai masker. Maka, kepala daerah harus mengingatkan berkali-kali.
Presiden mengingatkan kepada seluruh instansi
pemerintahan untuk bekerja sama menangani Covid-19. Tidak berjalan
sendiri-sendiri.Koordinasi antar manajemen harus betul-betul ditingkatkan.
Kedua, tes
massif, pelacakan, isolasi hingga treatmen harus terus dilakukan, dengan jumlah
yang lebih banyak.
Ketiga, apabila
Covid-19 terkendali dan masuk ke new normal, maka harus ada prakondisi terlebih
dahulu. Jangan langsung dibuka. Cari waktu yang tepat. Kabupaten mana dulu,
kota mana dulu dan sektor mana dulu yang harus dibuka. Bukan langsung semua.
Keempat, mengajak
tokoh masyarakat untuk mensosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat.
Misalnya keharusan mengenakan masker dan mencuci tangan, ini terus
diulang-ulang..
Kelima, meminta
kepada Gubernur dan bupati atau walikota agar dalam membuat kebijakan terkait
Covid-19, merujuk data science dan pakar epidemiologi. Jangan membuat kebijakan
tanpa mendengarkan saran dari para pakar , bisa berbahaya.
Keenam, meminta
kepala daerah menyiapkan alternatif strategi penanganan agar betul-betul siaga
dalam menghadapi situasi tak terduga.
"Siapkan
plane A, B dan C-nya. Hari-hati, dunia sudah mendekati 10 juta kasus positif.
Kita tidak ingin ikut terseret pada angka-angka yang besar,” ujar Presiden
mengakhiri pengarahannya yang hampir berlangsung sekitar satu jam. Setelah dari
Surabaya Presiden Jokowi terbang ke Kabupaten Banyuwangi melihat obyek wisata.
####ags###