Sragen , Pewarta -Ratusan hektare tanaman jagung petani
di Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen Jawa Tengah diserang
hama tikus
Petani jagung di Desa Gilirejo Baru, mulai resah
dengan insiden teror
hama tikus belakangan ini. hampir
setiap malam membuat ratusan hektare
tanaman jagung mengalami kerusakan parah hingga banyak yang tumbang, dan jagung
yang siap panen habis dimakan
tikus.
Salah satu petani jagung desa setempat, Rakimin (38)
warga Dukuh Rejosari mengatakan teror hama jagung ini
berlangsung 15 hari terakhir.Sebelumnya, hama jagung menyerang tanaman padi
yang telah memasuki
masa panen.
"Sekarang menyerang jagung, waktunya habis
magrib. Kita mau basmi sendiri takut, nanti tikusnya malah merusak lebih parah
lagi" ujarnya kepada wartawan, Jumat (15/4/2020).
Dia menjelaskan, hama tikus dengan ukuran yang cukup
besar itu langsung merusak tanaman jagung mulai dari batangnya bagian bawah dan
juga menghabiskan jagung yang siap panen.
Sehingga jagung yang telah diserang tikus sawah itu
langsung tumbang dan dipastikan mati karena batangnya patah.
Banyaknya tanaman jagung yang rusak dan roboh itu
terpaksa harus diambil dan ditebang untuk dijadikan sebagai pakan ternak.
"Lahan saya 8 petak sekitar 3 hektare rusak
semua, ya jelas merugi," bebernya.
Lebih lanjut Rakimin menjelaskan "oalah mas
niku rabuk, benih jagung leh utang iki 3 minggu lagi wes siap panen kog malah
dienteke tikus, tak rewangi esok awan
sore ngopeni jagung malah dientekke tikus, aku sempet sakit 3 hari mas kaget
nonton jagungku entek dipangan tikus, tuturnya sambil menangis.
Sementara itu, kepala desa setempat Hartono menjelaskan jagung miliknya tanaman
60 kamplek/ 60 kilo juga ludes dihama tikus,
selaku kepala Desa
Gilirejo baru, menyatakan bahwa dari
hasil pendataan terdapat sekitar 100 hektar tanaman jagung yang sudah rusak.
Jumlah tersebut merupakan data awal yang sudah
dilaporkan kepada pihak pemerintah desa.
"Serangan hama ini sudah terjadi sekitar 15
hari terakhir, saya lihat memang ini parah sekali," terangnya.
Disisi lain Ali Ramang selaku ketua rt 04 dukuh
sumberjo menjelaskan. Tikus adalah hama kedua terpenting pada tanaman padi dan
jagung di Indonesia.
Hama ini harus diperhatikan khusus. Karena
kehilangan hasil produksi akibat serangan hama tikus sangat tinggi.
Usaha untuk mengendalikan tikus ini sudah banyak dilakukan
oleh para petani, mulai dari fisik, cara hayati, sanitasi, kultur teknik,
mekanik dan kimia. Tetapi diakui, bahwa dengan cara pengendalian itu belum optimal, sehingga harapan untuk
menekan populasi tikus sangatlah sulit, pungkasnya.(warsito)