Surabaya, Pewarta - Masa pandemi Covid 19, menggeser tata
kehidupan soasial masyarakat, khususnya pendaftaran secara mandiri program
Kartu Prakerja dari Pemerintah Pusat melalui gadget diantaranya akibat penerapan physical
distancing atau sosial distancing dalam usaha memutus matai rantai perkembangan
Covid 19 " tegas Kabidhumas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko,
S.I.K.
Untuk menjembatani kesulitan atau kesenjangan
kemajuan bidang Iptek di masyarakat, Pemprov Jatim membuka Posko Pendampingan
untuk Pendaftaran Program Kartu Prakerja di 56 Lokasi Se-Jawa Timur. (
Surabaya, 13 April 2020 )
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
mendorong para pekerja yang terdampak pandemi covid-19 untuk segera mendaftar
program Kartu Prakerja dari pemerintah pusat yang telah dibuka pendaftarannya
untuk gelombang pertama.
Guna memudahkan warga Jawa Timur dalam mengakses
program tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuka posko layanan
pendampingan untuk pendaftaran program Kartu Prakerja bagi masyarakat yang
terdampak covid-19.
Para pekerja yang dirumahkan, pekerja yang terkena
PHK, maupun para pencari kerja yang terkendala untuk mendaftar mandiri lewat
gadget maupun perangkat mandiri, bisa mendapatkan pendampingan dengan
mendatangi Posko Pendampingan yang disiapkan di 56 titik layanan.
“Mulai hari ini kami buka tempat layanan
pendampingan bagi mereka yang ingin mengakses program Kartu Prakerja, petugas
dari kami akan membantu melakukan pendaftarannya,” kata Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi.
Posko layanan pendampingan tersebut bisa diakses di
56 titik. Seperti di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa
Timur Jalan Dukuh Menanggal Surabaya.
Selain itu posko pendampingan juga disediakan di 16
titik UPT Balai Latihan Kerja se Jawa Timur, kemudian juga dibuka di LTSA-UPT
P2TK Jalan Bendul Merisi Surabaya, dan juga di Kantor Dinas Tenaga Kerja di 38
kabupaten kota se Jawa Timur.
“Layanan ini buka mulai hari ini sesuai jam kerja.
Syaratnya juga sangat mudah. Cukup membawa KTP, sudah berusia 18 tahun, dan tidak
sedang mengikuti pendidikan formal,” tegas Gubernur Khofifah.
Dan bagi yang mendaftar program Kartu Prakerja dari
rumah dan membutuhkan bantuan, juga masih ada layanan call center di nomor
031-8293097 dan 031- 8280254
Selain memberikan bantuan pendampingan untuk
mendaftar program Kartu Prakerja, Pemprov Jatim juga terus melakukan pendataan
nama-nama yang sudah masuk sebagai pegawai terdampak terkena PHK maupun yang
dirumahkan akibat wabah covid-19 ini.
Hingga akhir pekan tanggal 11 April 2020, data Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim menyebutkan bahwa jumlah pegawai di Jawa
Timur yang dirumahkan ada sebanyak 20.036 orang. Sedangkan yang mengalami PHK
ada sebanyak 3.315 orang.
Serta juga ada sebanyak 4.302 dari Pekerja Migran
Indonesia (PMI) yang juga terdampak covid-19 baik yang putus kontrak,
bermasalah, maupun yang gagal berangkat.
Mereka adalah yang coba diusulkan Pemprov Jatim ke
Kemenaker untuk mendapatkan program Kartu Prakerja. Selain itu juga ada
sebanyak 43 ribu pekerja yang terkena PHK di Jatim sebelum wabah covid-19 yang
juga diusulkan.
Sementara itu Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto
Dardak juga menambahkan bahwa program Kartu Prakerja ini tidak otomatis
didapatkan oleh mereka para pekerja yang terdampak covid-19. Melainkan juga
diterapkan sistem seleksi.
“Jadi memang ada proses seleksinya, atau tidak
otomatis. Nah tadi juga ada pertanyaan bagaimana jika dia yang sudah
mendapatkan program jaring pengaman sosial tapi ternyata di tengah jalan dia
dapat kartu prakerja karena ini kan sistem pendaftarannya bergelombang,” urai
Emil.
Jika ada kasus semacam ini, mantan Bupati Trenggalek
ini menyebut Pemprov akan melakukan review ulang pada program jaring pengaman
sosial yang mereka terima.
“Maka kita akan terus mendata, bagaimana jika mereka
ini yang penerima ternyata juga sudah mendapatkan program jaring pengaman
sosial. Kami akan review kembali untuk program jaring pengaman sosial dari
pemprov yang didapat,” tegas Emil Dardak.