Pewarta, Madiun - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau
langsung bangunan gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dolopo, Kabupaten Madiun yang disiapkan jika ada pasien dicurigai
terpapar virus corona.Sabtu (21//3/2020)
Peninjauan tersebut
didampingi Bupati dan Wakil Bupati Madiun, Forkopimda, bersama tim gugus percepatan penanganan Covid-19 di Jatim.
Yakni gugus kuratif, gugus tracking serta gugus promotif dan preventif.
Gubernur,
Khofifah mengatakan gedung baru RSUD Dolopo itu akan dijadikan sebagai ruang
isolasi baik bagi orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan
(PDP). Menurutnya, ruangan itu setidaknya mampu menampung 88-100 pasien.
Selain
ruangan, tenaga medis pun disiapkan, yakni seorang dokter spesialis paru. Pun
sarana prasarana penunjang juga disediakan. Survei yang dilakukannya kali ini,
juga sekaligus ingin mengetahui sarpras yang nantinya akan didukung oleh
Pemprov Jatim.
"Kami
ingin gedung ini menjadi opsi untuk memberikan perawatan baik pada posisi ODP
maupun PDP meskipun kita bertambah bed dan rumah sakit," ungkap Gubernur.
Pada
kesempatan itu Gubernur, Khofifah meminta masyarakat dapat melakukan isolasi
mandiri. Sebab, pihaknya telah mengeluarkan surat keputusan yang menyatakan
bahwa Jatim darurat bencana Covid-19. Ia menghimbau masyarakat menjaga pola
hidup bersih dan sehat, tidak keluar rumah kecuali untuk alasan yang penting,
serta berolagraga yang cukup.
"Saya
minta kehati-hatian dan kewaspadaan kita semua dan jangan panik kalau kita
semua gotong royong mencari solusi saya yakin badai pasti berlalu," ujar Gubernur
Bersarkan data di seluruh
Kabupaten/Kota di Jatim hingga Jum'at sore (20/3/2020), lanjut Khofifah terdapat 635 ODP. Kemudian 72 orang tercatat PDP dan 15
diantaranya dinyatakan positif Covid-19. Data tersebut akan terus di update
setiap harinya pada pukul18.00 WIB. Dari data itu, Khofifah menyebut hampir
seluruh kabupaten/kota di Jatim terdeteksi ada ODP maupun PDP. Kondisi itu
menurutnya harus menjadi kewaspadaan bersama.” imbuhnya
Khofifah
berharap kepada masyarakat Jawa Timur untuk bergotong royong mencari solusi
agar terhindar dari Covid-19” pungkasnya (sat)