Meski banyak yang menyayangkan karena Gibran maju
saat bapaknya masih berkuasa tapi saya melihatnya berbeda. Secara hukum ok,
soal etika saja yang membuat orang berbeda pendapat.Dia bisa mengukur diri,
tidak jadi ketua partai atau maju gubernur.
Posisi bapaknya juga tidak mempengaruhi pilihan
masyarakat Solo. Malah sangat riskan jika sampai kalah, pasti ada pihak yang
akan tepuk tangan membully.
Yang bikin optimis dia belajar ke orang yang tepat,
bu Risma. Bukan ke bapaknya. Ini tanda bahwa dia bukan pengekor orang tua nya. Yang memfasilitasi pertemuan juga
malah ibu Megawati. Dan dia serius ingin memberdayakan masyarakat, bukan gagah- gagahan jadi pejabat seperti umumnya anak
pejabat.
Budi Santosa Purwokartiko