![]() |
Puput Mujiati |
Kita harus
agak berbangga dalam beberapa sektor perjalan Demokrasi
negeri ini semakin membaik. Sistem pemilihan secara langsung
lambat laun juga terus dibenahi. Masyarakat yang smakin cerdas serta kebebasan pers yang terbuka dalam mengawal
Demokratisasi juga perlu di syukuri. Tentu kemajuan- kemajuan tersebut menjadi modal dalam
menyambut pemilu 2020 bagi daerah yang melaksanakan pesta demokrasi tersebut. Kita sebagai masyarakat pemilih milenial berharap demokrasi yang bersih , damai, aman, dan bebas money politik. Sebuah pemilu yang tidak hanya mengedepankan prosedural tetapi juga pada hasil yang berkualitas dan bersubtansi.
Mewujudkan
Pemilu yang bersih dan aman tidaklah mudah
membalikkan telapak tangan. Sebab meski secara prosedural semakin membaik, tetapi ada
catatan secara umum yang harus dibenahi. Lubang - lubang demokrasi itu perlu kiranya di tambal
sulam agar pemilu semakin berkualitas.
Dalam aspek
penyelenggaraan
akan lebih netral lebih profesional karena
kunci utama itu menjaga integritas diri agar tidak terjebak pada
kepentingan politik sesaat. Pada kontestasi sering melibatkan masa pendukung.
Untuk itu
sebagai jiwa pemilih yang milenial akan turut mewarnai pemilihan dalam suatu pesta
demokrasi akan bisa menentukan calon pilihannya dengan
baik. Karena generasi
milenial menjadi ujung tombak menentukan calon pemimpin yang amanah, mempunyai kridibilitas tinggi, pro rakyat dan anti koropsi.
Dititik
inilah generasi milenial yang menentukan diiringi era komunikasi yang canggih.Untuk itu generasi milenial
benar-benar harus bisa menjadi pemilih yang berwawasan luas .Karena generasi
ini sangat diperhitungkan pada tahun politik. Mereka adalah bagian penentu kemajuan dan keberhasilan
demokrasi baik di tingkat daerah maupun nasional.
Generasi
milenial berjiwalah yang kritis tapi positif dan membangun
dengan tau dasar dan aturan yang berlaku. Sehingga akan
mendapatkan dan menciptakan pemimpin yang memenuhi kriteria dan mempunyai
tujuan yang
bisa mambawa arah kemajuan dalam segala aspek.