Pewarta, Madiun - Pasca
isu beredarnya video pentol bakso yang
diduga dari daging tikus.Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono SIK, SH, MH bersama PJU Polres Madiun, Muspika, Kades
SeKecamatan Pilangkenceng dan Media Massa, melakukan kunjungan ke kedai Malaya,
Senin, (3/2/2020.)
Kunjungan Kapolres
Madiun ke Kedai
Malaya, untuk meyakinkan
dan mengembalikan
kepercayaan pelanggan dan masyarakat tentang Bakso Tikus (Madiun)
di kedai
mie ayam dan bakso Malaya milik Sugeng Riadi, Warga Desa Kedungmaron, Kecamatan
Pilangkenceng, Kabupaten Madiun,
Menurut AKBP Ruruh Wicaksono SIK, SH, MH pelanggan
warung Malaya tidak perlu khawatir dengan bakso yang dijual Sugeng, sebab
sesuai hasil lab bakso tersebut negatif daging tikus dan bebas bahan
pengawet
"Baksonya enak banget dan saya berniat jika ada
kegiatan di polres akan memesan di bakso saudara Sugeng, jadi masyarakat tidak
usah cemas dan khawatir lagi untuk memakannya," Ujarnya.
Dijelaskan banyak pelajaran yang bisa didapat dari
peristiwa tersebut, selain itu, kita harus bijak dalam ber Media Sosial,
masyarakat juga dituntut lebih pandai dalam membedakan berita yang Benar atau
Hoax.
Sementara itu, Pemilik Kedai Mie ayam dan Bakso
Malaya, Sugeng Riadi mengatakan jumlah pelanggan atau konsumen, pasca dinyatakan
negatif mulai meningkat sedikit demi sedikit.
"Ya mulai ada yang beli kembali mas, tapi ya
sedikit - sedikit gak bisa langsung ramai kayak dulu, tapi saya yakin semua
pasti akan kembali membeli bakso saya, semua harus ditata lagi mulai dari
bawah. Tidak harus langsung rame."Ungkapnya.
Sugeng menambahkan bahwa untuk meningkatkan jumlah
pelanggan atau konsumen seperti semula perlu kerja keras dan kesabaran, sebab
kedainya berada di desa yang banyak masyarakatnya tidak menggunakan media sosial
sehingga perlu sering memberikan informasi atau meyakinkan dari satu orang ke
orang lain tentang berita hoax bakso menggunakan daging tikus ternyata itu
tidak benar. (Ryo)