Pewarta,Boyolali - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh perangkat
desa di Indonesia melakukan perbaikan data, terutama menyangkut kemiskinan.
Sebab selama ini program bantuan pemerintah sering salah sasaran karena data
yang kacau.
Hal itu disampaikan Ganjar saat
memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perkumpulan
Perangkat Desa Indonesia (PPDI) di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu (8/2).
Hadir dalam kesempatan itu, ratusan perangkat desa dari berbagai wilayah di
Indonesia.
“Desa harus bisa membangun
sistem pelayanan yang baik. Pelayanan yang baik itu basisnya harus data. Maka
saya minta, perangkat dan kepala desa bekerjasama memperbaiki data desa
masing-masing,” kata dia.
Dengan data terupdate dan
dipadukan dengan elektronik, Ganjar yang juga menjabat Dewan Penasihat PPDI ini
memastikan pembangunan akan semakin terarah.
“Itu pasti akan mempermudah,
jadi ketahuan ada berapa orang miskin, orang hamil, disabilitas, anak sekolah,
luasan sawah dan sebagainya. Dengan data itu, kebijakan yang diambil akan lebih
mengena,” tambahnya.
Setelah data diperbaiki,
langkah kedua lanjut Ganjar yang harus dilakukan adalah meningkatkan
integritas, kejujuran dan profesionalitas. Pelayanan dengan mudah, murah dan
cepat adalah tujuan utamanya.
“Kalau bisa semua perangkat dan
kepala desa punya medsos. Tiru saya saja, jadi bisa melayani masyarakat dengan
baik. Selama ini, masyarakat kebingungan mau melapor pada siapa, akhirnya
semuanya melapor ke saya. Masa gubernur ngurusi soal sertifikat tanah,”
pungkasnya sambil tertawa.
Sementara itu, Ketua Dewan
Pimpinan Nasional PPDI, Widhi Hartono mengatakan, Rakernas digelar untuk
menyusun program kerja dan isu-isu strategis. Diharapkan, dengan Rakernas itu
muncul ide dan usulan untuk mempercepat pembangunan di desa.
“Beberapa persoalan di desa
diharapkan dapat diselesaikan dengan Rakernas ini. Selain itu, inovasi dan
kreasi juga diharapkan muncul untuk meningkatkan potensi desa masing-masing,”
kata Widhi.(Warsito)