![]() |
Kompor Rakyat. Launching kompor rakyat dan pelatihan produksi
arang briket dari Limbah pertanian perkebunan dan kehutanan pada Sabtu
(18/1/2020) di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) DI Yogyakarta. (Foto:
Istimewa/dok. Posdaya)
Pewarta,
Pacitan - Tiga kelompok Pos Pemberdayaan
Keluarga (Posdaya) dari tiga desa di Pacitan mengikuti launching kompor rakyat
dan pelatihan produksi arang briket dari limbah pertanian perkebunan dan kehutanan.
Kegiatan tersebut digelar pada Sabtu
(18/1/2020) di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) DI Yogyakarta.Tiga desa
yang ikut pelatihan tersebut adalah Posdaya Desa Jetak Kecamatan Tulakan, Desa
Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo dan Desa Tinatar Kecamatan Punung
Dian Budi Anggraeni, pegiat Posdaya
Pacitan, saat dikonfirmasi mengatakan kegiatan ini diinisiasi oleh Adi Wibowo
dari UGM. Menurut Dian, potensi dikembangkannya industri kecil briketnya di
Pacitan sangatlah berpeluang baik.
“Apalagi Pacitan sering terjadi
kelangkaan gas melon (Elpiji 3Kg-red) dan kedepan ternyata gas melon juga akan
naik, sehingga inovasi kompor rakyat dan briket dari limbah pertanian sebagai
contoh limbah kayu grajen, merang, sampah daun bisa digunakan sebagai
bahan,”jelasnya.
Selain itu, Dian mengatakan arang briket
ini juga tidak memberikan kotor pada peralatan masak, tidak mengandung racun,
dan tentunya lebih murah dibanding dengan gas melon.
“Jadi ini merupakan solusi alternatif
atas permasalahan gas melon yang akan datang, kompor Rakyat dan briket nya
nanti bisa dipesan ke desa tadi yang mulai akan produksi, kita semua berharap
semoga berhasil dan dikembangkan dengan baik,”pungkasnya.
Dalam pelatihan tersebut, turut dihadiri
pembina Posdaya Prof Dr Haryono Suyono yang memberikan pengarahan pada acara
tersebut.
Prof Dr Haryono Sutono yang merupakan
Menteri Negara Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan
Kemiskinan Indonesia ke-9 dalam kesempatan tersebut mengajak untuk
menggelorakan gerakan cinta lingkungan.
Selain dari Pacitan, turut hadir para
pengurus Posdaya dari Cilacap, Purwokerto, Semarang, Bandung, Bekasi,
Yogyakarta, Kalimantan Utara.(red)