Pewarta,
Madiun – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun akan
membangun 19 embung demi mencukupi kebutuhan petani terhadap air untuk
keperluan irigasi persawahan.
Embung-embung tersebut akan tersebar di seluruh
wilayah Kabupaten Madiun dan diharapkan bisa terwujud dalam waktu dekat.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Madiun,
Hari Wuryanto di hadapan para petani Desa Sukolilo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten
Madiun saat Panen Raya Padi, yang juga dihadiri plt. Kepala Dinas Pertanian,
Kapolsek Jiwan AKP Indo Jatmiko, perwakilan Dandim 0803, Danramil, Camat Jiwan
Widodo, serta pihak rekanan, Senin (4/11/2019).
"Karena kita memang butuh itu (embung). Harus
ada penampung air untuk kebutuhan di musim kemarau seperti ini. Karena pada
musim hujan air melimpah, bahkan banjir," ungkap Mas Hari, sapaan akrabnya.
Mas Hari menambahkan, saat ini proses pembuatan
embung sudah dilaksanakan. Rencananya, tahun depan sudah ada dua buah embung
yang siap digunakan.
"Ini sudah kita mulai, In Syaa Allah tahun
depan sudah ada 2 embung yang ada di Balerejo dan Wates. Berikutnya akan tambah
lagi. Kita pokoknya terus akan bangun embung-embung supaya kebutuhan tentang
air tidak menjadi masalah bagi petani," ujarnya.
Selain embung sebagai penampung air, pemerintah juga
akan mengaktifkan kembali saluran irigasi yang dulu dinonaktifkan. Lalu,
dilakukan penyekatan yang bertujuan supaya pada musim kemarau tidak kehabisan
air.
"Kita sudah lakukan penelitian. Memang harus
ada beberapa pengendapan. Saluran air yang dulu dimatikan akan dihidupkan
kembali kemudian akan disekat-sekat supaya pada saat musim penghujan ada
pengendapan air sehingga pada saat air diambil pada musim kemarau tidak akan
mudah habis karena masih ada air terkandung di dalam tanah," bebernya.
Menurut Wabup, sektor pertanian menjadi salah satu
prioritas Pemkab Madiun dalam upaya mensejahterakan masyarakat. Karena itu,
berbagai hal dilakukan demi terwujudnya peningkatan produksi pertanian,
terutama padi.
Pemkab Madiun berkomitmen untuk mensukseskan visi
misi mewujudkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan
produksi pertanian. Karena mayoritas masyarakat Kabupaten Madiun adalah petani.
"Semua kita lakukan termasuk kerjasama dengan
pihak lain. Karena mereka akan berinvestasi di Kabupaten Madiun dan menampung
hasil produksi serta menyerap tenaga kerja," ungkapnya.
Wabup berharap kerjasama dengan investor berjalan
saling menguntungkan terutama bagi masyarakat. Dengan investasi yang akan
dilakukan di Kabupaten Madiun, maka permasalahan pengangguran akan teratasi
karena investor diwajibkan mengambil tenaga kerja asli warga Kabupaten Madiun.
Selain itu, hasil produksi petani juga akan ditampung semuanya.
"Mudah-mudahan ini tidak hanya mimpi tapi
realitas. Kita juga tetap akan melakukan kontrol. Kalau mereka tidak
menggunakan tenaga kerja kita, ya otomatis kita stop ijin mereka, kan ijin yang
mengeluarkan kita," ujarnya. (ant/red)