![]() |
Danrem 081/Dsj saat memukul kentongan membuka pentas seni Budaya dan asar rakyat, Rabu 14/8) |
Madiun – Dengan ditandai pemukulan kentongan, Danrem 081/DSJ Kolonel Inf
Masduki, S.E., M.Si. secara resmi membuka Pentas Seni Budaya dan Pasar Rakyat
yang diselenggarakan di Asrama Bosbow, Jl. Diponegoro Kota
Madiun, Jawa Timur, Rabu (14/8/19).
Kegiatan yang diselenggarakan
dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Ke-74 RI itu, juga dihadiri langsung
oleh Wakil Bupati Madiun, Wakil Walikota Madiun, Dandim dan Dansatdisjan
jajaran Korem 081/DSJ.
Danrem 081/DSJ mengajak seluruh
lapisan masyarakat dan khususnya para pemimpin di Kota Madiun untuk kembali
mencintai dan melestarikan seni budaya dan nilai-nilai tradisional untuk
dapatnya diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurutnya, seni budaya tidak
untuk diperebutkan, dipertentangkan, bahkan semata-mata dikomersilkan.
"Untuk itulah, melalui
kegiatan ini, saya ingin membawa pesan moral dengan motto yaitu Its Time To
Create Cultural Arts Guided By Traditional Values (saatnya berkreasi seni
budaya dengan mempedomani nilai tradisional)," terangnya.
Danrem berharap, Pentas Seni
Budaya dan Pasar Rakyat itu akan mampu melibatkan dan memotivasi berbagai
pelaku seni dan budaya yang peduli terhadap Kota Madiun.
Ia mengungkapkan, Pasar Rakyat
akan digelar mulai tanggal 14 s.d. 20 Agustus 2019. Selain itu juga akan
diresmikan Army Galeri Batik Mataraman pada tanggal 20 Agustus 2019 oleh Ibu
Pangdam V/Brawijaya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Army
Galeri Batik Mataraman bukan tanpa alasan. Karena hal itu untuk lebih menarik
para wisatawan terhadap sejarah peninggalan Belanda dan kerajinan batik yang
merupakan peninggalan nenek moyang bangsa kita yang ada di wilayah jajaran
Korem 081/DSJ, mulai dari Pacitan, Ponorogo, Madiun, Magetan, Ngawi, Trenggalek,
Tulungagung, Blitar dan Nganjuk.
"Dengan adanya itu semua,
diharapkan ke depan nilai-nilai budaya bangsa kita jangan sampai luntur,
walaupun diterpa perubahan zaman. Karena batik merupakan warisan budaya bangsa
yang tidak boleh dilupakan dan perlu dilestarikan dengan baik,"
pungkasnya.(arw/st)