Magetan,
Pewarta – Keberadaan jeruk pamelo di Magetan hingga saat
ini banyak yang kering dan mati. Matinya tanaman ini disebabkan kurangnya
pasokan air disaat musim kemarau sejak tiga bulan lalu.
Selain itu juga belum adanya sumur pompa yang dapat
dipergunakan untuk memenuhi pasokan air di lahan pertanian jeruk.
Purwito salah satu perangkat desa Pojoksari yang
juga memiliki tanaman jeruk Pamelo mengatakan “ saat ini petani Pamelo di
Magetan kesulitan untuk mendapatkan bibit pamelo, meski ada bantuan dari pihak
desa setempat , namun jumlahnya tidak banyak untuk menggantikan kondisi tanaman
jeruk yang mati mengering disaat musim
kemarau
Ia bersama petani lain berharap, pemkab memberi
bantuan berupa benih jeruk pamelo ke
petani yang tanamannya saat ini mati serta adanya pendampingan dari dinas terkait agar ada peningkatan SDM petani
“ Ya kita semua berharap pemkab member bantuan benih
pamelo kepada petani yang tanamannya saat ini mati. Selain itu
purwito juga berharap adanya pendampingan dari dinas terkait agar ada peningkatan
SDM petani" katanya
Sementara itu Kepala Desa Pojoksari Edy Mulyono
mengatakan sejak musim kemarua tiga bulan lalu jumlah tanaman jeruk pamelo yang
mati mongering di desa Pojoksari hampir
30 persen, ini disebabkan kurangnya pasokan air” ungkapnya
Lebih lanjut ia mengatakan selain itu memang belum adanya sumur pompa untuk memenuhi pasokan air di lahan pamelo”
imbuhnya.(st)