Ngawi,
Pewarta - Pemerintah Kabupaten Ngawi Jawa Timur, melaksanakan ritual jamasan Pusaka
yang dipusatkan di Gedung Wedya Graha
Ngawi. Senin (1/7/2019)
Ritual ini langsung dipimpin oleh Bupati Ngawi Budi
Sulistyono dan diikuti oleh Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) serta para staf
dilingkungan Pemkab Ngawi dengan memakai pakaian adat kejawen yang berlangsung
dengan khidmat. Kegiatan ini merupakan rangkaian hari jadi Kabupaten Ngawi yang
ke-661
Jamasan pusaka dilakukan oleh sesepuh agung Ki
Subandi satu persatu pusaka yang cukup memiliki filosofi ini disiram dengan
beberapa rupa kembang dan sesaji lainya dengan diikuti dengan kalimat mantra.
Sebelumnya pusaka milik Pemkab Ngawi ini diboyong dari plangkanya yang ada
didalam Pendopo Wedya Graha dengan dikawal oleh lima sesepuh yang dipimpin oleh
Ki Sugito yang merupakan Ketua Permadani Cabang Ngawi
Ritual budaya jamasan pusaka ini meliputi dua buah
tombak antara lain Kyai Singkir dan Kyai Songgolangit serta dua payung yakni
Tunggul Wulung dan Tunggul Warono dilakukan setiap tahun menjelang peringatan
hari Jadi Kabupaten Ngawi
Bupati Ngawi Budi
Sulistyono mengatakan, jamasan pusaka itu adalah kegiatan rutin setiap
tahunnya, dimana piandel Kabupaten Ngawi itu di jamas atau dicuci setiap
tahunnya atau setiap memperingati hari jadi Kabupaten Ngawi” ungkapnya
Lebih lanjut Bupati mengatakan “Ritual jamasan
pusaka tidak bisa dilepaskan dengan sejarah awal berdirinya Kabupaten Ngawi,
dengan demikian ritual seperti yang kita lakukan sekarang ini keberadaanya
harus dilestarikan supaya generasi penerus nantinya akan tahu makna yang
terkandung didalamnya,” terang Budi Sulistyono Bupati Ngawi.
Bupati menambahkan,
sebenernya penemu piandel (Pusaka) itu belum jelas, akan tetapi sejarah tentang
pendirian Kabupaten Ngawi itu Ibu Kotanya tidak berada di Kabupaten Ngawi
melainkan di Ngawi Purba” imbuhnya
“Bicara soal Filosofi
dalam giat Jamasan pusaka ini adalah bagaimana kita mensucikan diri dan pusaka
ini adalah Roh dari Kabupaten Ngawi. Untuk itu diharapkan agar semua ikut serta
mensucikan roh kita, jiwa kita, fikiran kita, hati kita tujuannya agar
mensucikan diri dari apa yang pernah kita alami selama ini. dan menjaga
Kerukunan dan kebersamaan, serta mengupayakan pembangunan yang merata disemua
lingkungan yang berada di Kabupaten Ngawi maupun disekitar Kabupaten
Ngawi,”pungkas Bupati Ngawi Budi Sulistyo.(st)