Surabaya, Pewarta – Mis Komunikasi bisa terjadi kapan saja,
dimana dan hal apa saja! seperti yang terjadi di TK ( Taman Kanak kanak ) Harapan di
jl. Tenggumung Baru Selatan gang Dongki. Senin (25/03/2019)/
Informasi yang
dihimpun, awalnya perseteruan yang terjadi antara ketua RW lewat
pengurus yayasan dengan kepala sekolah serta guru pengajarnya dilakukan
tertutup namun menjadi konflik terbuka lantaran wali murid TK Harapan Ikut
melakukan Demo didepan sekolah , karena Khawatir dengan perkembangan proses
belajar putra putrinya dengan adanya kebijakan bahwa guru lama akan diganti.
Ketua RW 10 Tamadji (70) Th melalui ketua yayasan TK Harapan
Suroso yang ditunjuk menjabat per 15 maret 2019 menilai bahwa di TK Harapan terdapat
dua jabatan kepala sekolah, antara kepala sekolah baru lisa dan Sarwendah
sebagai kepala sekolah lama juga tentang kebijakan Tour anak didik
Setelah hal tersebut dikonfirmasi pada yang bersangkutan,
Lisa maupun Sarwendah mengatakan, bahwa yang benar kepala sekolahnya tetap
dijabat satu orang , yaitu Lisa sedangkan Sarwendah sudah mengundurkan diri
(kepala sekolah lama) pindah tugas dan dia hanya sebagai kordinator untuk masa
transisi saja dan untuk Tour tidak dipaksa mau ikut atau tidaknya.
” kami didunia pendidikan sudah lama bekerja dengan hati
karena yang kami hadapi anak anak, jangan perlakukan kami seperti pembantu
dengan adanya tekanan tekanan.”ujarnya
Hadir dalam rapat dibalai RW X Bhabinkamtimas Polsek
Pegirian, babinsa pegirian, Lurah Pegirian, ketua yayasan TK Harapan Suroso,
kepala sekolah Lisa beserta guru TK harapan dan perwakilan wali murid.
Segala bukti dan argumentasi yang bermunculan saat rapat
semakin menggambarkan adanya masalah yang terjadi tidak bisa dianggap ringan,
sempat memanas saat rapat, namun demi kebaikan anak anak didik di TK harapan
semua pihak setuju untuk meredam emosi.
Akhirnya rapat berhasil diputuskan bahwa kebijakan
penggantian guru tidak dilaksanakan namun lebih fokus pada upaya perbaikan
kinerja guru.
Kepala yayasan TK Harapan Suroso menambahkan akan ada
evaluasi program tentang anak didik yang baru yaitu berupa penurunan biaya uang
pangkal sekolah menjadi dua juta yang awalnya tiga ratus ribu rupiah.
” kalau masih dirasa ada yang tidak mampu karena miskin ya
otomatis kami bebaskan dari biaya tersebut.” tambahnya
Rapatpun berakhir dengan kondusif disaksikan oleh semua yang
berkepentingan hingga pukul 12.00 Wib. (eks)