![]() |
Polisi berhasil melumpuhkan otak curanmor dengan timah panas |
Ponorogo, Pewarta - Tim Resmob Satreskrim Polres Ponorogo akhirnya berhasil menangkap otak pelaku curanmor yang selama ini meresahkan warga di wilayah Lampung. Rabu (6/3/2019).
Pelaku terpaksa dihadiahi timah panas karena melawan petugas dan berusaha melarikan diri saat proses penangkapan.
Tersangka asli Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Ponorogo ini sudah lama menjadi target operasi pihak kepolisian. Setelah melakukan pengembangan dari pelaku curanmor sebelumnya yang sudah tertangkap, kali ini polisi akhirnya berhasil mengamankan otak dari serangkaian kasus curanmor di kota reyog selama ini.
Adalah Wilson Agus Priyanto (40), pria asli Jetis ini merupakan otak curanmor di Ponorogo, bahkan beberapa wilayah di Jawa Timur. Ia berperan sebagai tukang sket gambar dan joki. Selama ini, dirinya sering berpindah-pindah tempat tinggal, bahkan sudah 4 kali melakukan pergantian Kartu Tanda Penduduk (KTP). Sesuai alamat terakhir di KTP, saat ini Wilson beralamatkan di Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, Semarang. Dari awalnya ber-KTP Ponorogo, kemudian pindah ke Trenggalek tahun 2003, lalu pindah KTP lagi ke wilayah Lumajang pada tahun 2012, dan terakhir Semarang yang baru jadi sekitar 3 bulan yang lalu.
Dihadapan petugas, tersangka mengakui bahwa selama ini dirinya memang berperan sebagai otaknya. Ia dan komplotannya telah melakukan aksinya di 13 TKP di Ponorogo. Sedangkan uang hasil curian digunakan untuk menghidupi keluarganya.
"Memang saya yang selama ini jadi otaknya, nanti anak buah yang eksekusi, hasil dari curanmor ini saya pakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari di rumah", akunya.
![]() |
Kanit Resmob Satrekrim Polres Ponorogo Ipda Tidar Laksono |
Sementara itu, Kapolres Ponorogo, AKBP Radiant, melalui Kanit Resmob Satreskrim Polres Ponorogo, Ipda Tidar Laksono menerangkan bahwa pelaku yang menjadi otak kasus curanmor di wilayah Ponorogo dan sekitarnya ini berhasil ditangkap di Lampung.
"Pelaku berhasil kita amankan di Lampung, berusaha melawan dan hendak melarikan diri, terpaksa kita hadiahi timah panas", terang Ipda Tidar.
Menurutnya, pelaku ini adalah seorang residivis, sudah 3 kali keluar masuk jeruji besi, dan juga merupakan komplotan Kusma asal Lumajang yang sudah tertangkap bersama 3 teman lainnya pada awal Februari lalu.
"Tersangka ini adalah komplotan Kusma Lumajang yang telah berhasil kita amankan terlebih dulu, mereka beraksi di 13 TKP di Ponorogo, yakni di wilayah Siman, Pulung, Sampung, dan Jambon", pungkasnya.
Saat ini tersangka langsung dijebloskan ke ruang tahanan Mapolres Ponorogo guna menjalani proses penyidikan lebih lanjut. (ns)