Ngawi, Pewarta - Diskusi Publik sambut Pelantikan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Ngawi. Dihadiri kurang lebih 500 peserta yang terdiri dari unsur Pemerintahan, Mahasiswa, Pelajar, Organisai Kepemudaan, Alumni serta Kader PMII, bertempat diGedung Eka Kapti Ngawi. Minggu 09/12/2018.
Hal demikian disampaikan ketua panitia Ali Masrokan bahwa "saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak atas partisipasinya dalam acara diskusi ini, yang nanti dilanjutkan Pelantikan" kata Ali disaat sambutan berlangsung.
Kemudian Ketua Cabang Terlantik Ali Masrokan mengatakan dalam sambutanya ia berharap agar kader PMII menjadi motivator para pemuda di desa masing-masing, agar melek terhadap Organisasi Kampus, sehingga tak terjerumus organisasi yang mengajarkan paham radikalisme.
"Tugas dan tantangan kita bersama adalah Perangsang anak- anak pemuda di desa, supaya bisa paham dengan organisasi kampus"Ucapnya
Antusiasme peserta padati gedung Eka Kapti ngawi sekaligus tanya jawab guna mendapatkan Ilmu yang disampaikan langsung aktivis 98 (Budiman Sudjatmiko), dengan tema “Peran Pemuda Mengawal Desa di Era Industri 4.0”.
ia mengatakan "selamat datang Di revormasi industri 4.0, dan saya ingin ditengah itu rakyat indonesia terutama didesa yang menjadi mahasiswa, segera belajar komputer belajar biologi, belajar matematika. di tiga ilmu itu anda bisa jadi pemenang" ungkap Budiman.
Tak hanya itu kegiatan tersebut juga dihadiri orang nomor dua di Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, ia menyampaikan ucapan selamat kepada Pengurus yang baru terlantik dan apresiasi telah mengadakan kegiatan tersebut dengan tema yang menatik.
"saya ucapkan selamat kepada pengurus PC PMII Ngawi yang bari dilantik, saya senang dengan Tema yang dipilih"ungkapnya
Ia juga menambahkan agar terus melestarikan dan mempertahankan dua hal diantaranya Eksistensi Desa juga kuasai keberadaan Industri 4.0, dua hal tersebut merupakan upaya meneruskan perjuangan Nahdlatul Ulama.
"Dulu pejuang-pejuang Nahdlatul Ulama berjuang dengan bambu dan senjata untuk berperang di surabaya, maka hari ini martabat negara, kita akan pertahankan dengan memastikan bukan menjadi follower tetapi menjadi trade center di industri 4.0” pungkasnya.(rjh)