![]() |
Oleh
: AHMAD ZAHNI
(Penasehat PPWI Magetan)
|
Secara
global masyarakat Magetan berhasil melahirkan pemimpin baru setidaknya untuk
masa bhakti 5 tahun mendatang, Suksesi itu telah Sukses dilaksanakan. Layaknya
Gunung Lawu yang tinggi menjulang, setinggi itulah harapan kawulo dasih (rakyat) untuk Pemimpin Baru ini, Kang Woto dan Bunda Nanik. Sebagaimana yang selalu disampaikan pada
siapapun “Melanjutkan yang sudah baik dan memperbaiki yang belum baik”. Sebuah
statemen yang sangat sederhana namun penuh muatan positif (jika tidak bisa
dikategorikan sebagai janji kampanye), mengajak semua elemen masyarakat tanpa
kecuali untuk sak iyeg sak eko kapti
terlibat dalam proses mewujudkan kesejahteraan bersama secara profesional. The Show Must Go On, bendera telah dikibarkan, saatnya bagi semua yang
menjalani hidup, penghidupan dan kehidupan di Bumi Mageti untuk ikut rumongso handarbeni dalam koridor
pengabdian tidak hanya semata-mata demi mewujudkan visi misi tapi lebih pada
upaya melakukan sesuatu yang bermakna sesuai bidang masing-masing. Sehingga
semua tidak hanya lips service atau abang-abang lambe saja. Termasuk untuk
kalangan jurnalis / wartawan/pewarta yang tahu betul back ground Pak Suprawoto
sebagaimana masukan dari rekan-rekan free lance yang sering mangkal di Kantor
Dirjend Kominfo Pusat, figur prasojo sederhana yang open (terbuka), menjunjung
tinggi profesionalitas, pekerja keras, tidak suka basa basi dan grapyak semanak. Namun itu semua
biarlah menjadi catatan kaki buku kecil para jurnalis yang sebenarnya potret
tersebut sudah bisa difahami dari karya monumental Kang Woto di Buku Dalane Uripku. Maqom jurnalis dengan kaidah ‘Memberitakan yang Benar
dengan cara yang Benar serta Memberitakan yang Salah dengan cara yang Benar’
sesuai UU Nomor 40 tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik. Maka, yang mesti
dilakukan setelah tanggal 24 September adalah melaksanakan kewajiban
masing-masing, berkarya sesuai bidangnya, mengabdi dan berbakti untuk bumi
pertiwi. Termasuk untuk Bupati dan Wakil Bupati Terpilih, Pelantikan adalah
ceremonial, tetapi Pembacaan Sumpah Jabatan bukanlah sebuah hal yang bisa
diremehkan. Sumpah Jabatan bukan hanya bersumpah lalu berjabat tangan. Ada
konsekwensi dan pertanggungjawaban tidak hanya di dunia bahkan kelak di yaumul hisab.
(Penulis
juga aktif sebagai wartawan Koran Jurnal, dan Ketua Ta’mir Masjid Riyadlul
Jannah Maospati, sebagai mubaligh dikenal sebagai Ustadz Wow, Ketua MUI Kec.
Maospati, Pembina di PWM (Paguyuban Wong Magetan), Ketua
IJM,
Koordinator FKA KotaKu Kab. Magetan)